MusiChopstick : Bossanova Jawa 1







Ning setasiun balapan...kutho solo sing dadi kenangan...kowe karo aku...nalika...ngeterke lungamu...
Ning setasiun balapan...rasane koyo wong kilangan kowe ninggal aku...ra kroso netes weluih nang pipiku...

Begitulah sepenggal lirik lagu Stasiun Balapan, sebuah lagu campursari yang dipopulerkan penyanyi Didi Kempot. Lagunya ngenes kalau menurut saya :D Maksudnya ini lagu menceritakan ke-ngenes-an sekaligus kekesalan seseorang yang mengantar pergi sang kekasih namun akhirnya malah menghilang tanpa kabar. Secara penuh liriknya berbahasa Jawa (boso Jowo) jadi mungkin cukup menyulitkan bagi yang tidak mengerti bahasa daerah-nya Jawa.
Berbicara musik campursari, seringkali saya mendapat pertanyaan, lho suka musik campursari? Kok suka sih? Kan lagunya norak tuh. Bahkan sampai geleng-geleng kepala melihat tampilan saya yang kayaknya nggak sesuai..hehe...senyum aja deh. Toh, saya pribadi tak peduli anggapan ndeso, sah-sah aja diketawain. Bagaimanapun, genre musik itu selalu ajaib, kecuali kalau kita bias, jadi terkadang apa yang tidak sesuai selera ya tidak akan pernah menarik perhatian. Malahan, daripada dangdut, saya lebih menikmati keroncong :D meski hal ini lebih karena pengaruh kesukaan orangtua waktu kecil. Balik ke lagu tadi, berbeda dari versi aslinya, karena dinyanyikan oleh vokalis perempuan, lagu ini jadi terdengar lebih anggun, sedikit klasik, namun juga mendayu manja. Begitu juga mendengarkan tracks selainnya, 10 tracks di album Bossanova Jawa 1 ini seolah menjadi pengupas rindu lagu-lagu daerah termasuk campursari serta mengangkatnya menjadi lebih berkelas. Salah besar lho kalau mengira ini dipenuhi musik gamelan yang merdu, melainkan instrumen seperti petikan akustik, piano dan saksofon yang mengiringi vokal yang terdengar jelas dan kuat menjadikan lagu-lagu ini layak disimak. Sekaligus belajar bahasa Jawa juga. Kesuksesan album juga terlihat dengan dirilis sebanyak 4 volume album. Mostly, mendengarkan setiap albumnya terasa menyenangkan -sekalipun bagi yang tidak menyukai lagu daerah- sekaligus menenangkan. Music is experience isn't it?

Get a jazz. Get a swings. Get your ears. Are you in tresno?

What comes in mind when you listened bossanova? and have you ever, listening some Javanese traditional songs? Especially if you ever stay or lived in Indonesia, you'd probably heard it once. And there's fusion about them in this album, Bossanova Jawa. It's such interesting, knowing music can be a source to combines two different genre and make it more classier by its formula. This is the album that swinging the campursari or a traditional Javanese song, of course mostly lyrics in Javanese language and such  genre that probably not much youngsters would like to put on their music player. There's also slight indication of these music is lower for it's loved by rural people or not modern nor educated. Well, as well as Dangdut can rising up to different levels, it's just not so mainstreams although some titles being profitable. And when it's blended to bossanova, it goes smoother like you're sitting in the lounge, any calms and cozy places and watching a elegance performance right in the corner. Quite romantic, swinging in jazzy, rich instruments and you could learn Javanese language too. I'm not yet old, but this style songs is never made me aged. And if one album isn't enough, just look other series (I put them too) that this released album gaining successful result to made into 4 volume. Each album sounds different in vocals, yet it's getting better and enchanting.


TRACKS

1. Terminal Tirtoadi
2. Keno Godho
4. Janjimu
5. Tanjung Mas Ninggal Janji
6. Stasiun Balapan


(please note it's worth buying the album legally to support the artist & music industry)

0 komentar:

Post a Comment

 

Popular Posts

instagram me

THX4Visiting & Please :)

THX4Visiting & Please :)

Followers