Sekembalinya pulang dari Thailand kemarin, langsung deh saya menyanggupi ajakan beberapa saudara untuk menikmati suasana -masih- lengangnya jalanan kota Surabaya sekaligus mengisi perut. Pilihan siang itu, makan steak! Pas banget lah, berhubung lagi males makan nasi tapi kepingin yang berat biar gak gampang lapar. Hmm emang berat sih tapi bukannya juga berat di kantong ya? Tenang saja, disini harganya nggak berat di kantong kok. Lagipula kalau anda penggemar steak, minimal hapal adanya keberadaan spot kuliner sejenis yang lebih dulu eksis. Jadi niatan awal meluncur ke tempat yang biasanya pun berubah haluan menjajal spot kuliner berikut, Oemah Opa.
Mendengar namanya saja, mungkin tergelitik seperti saya. Oemah Opa kan berarti Rumah Opa alias Rumahnya Kakek/Eyang/Engkong gitu ya? Malahan dalam benak saya, mungkin ini cabang kafe yang di Malang itu? *emang ada? just info, saya pernah membaca ada kafe di Malang bernama Rumah Opa* Bangunannya bernuansa vintage juga nih? Semua menu-nya kesukaan ala engkong-engkong barangkali ya? Bahkanpikiran sableng, gilee bener udah opa-opa masih doyan makan steak? hihihi :D Sesampainya disana semua yang dibenak hilang. Karena ternyata julukan Oemah Opa lebih semacam food corner toh! Ooo mungkin yang punya tanah ini seorang Opa gitu ya? *masih ngedumel* atau Opa-nya orang yang punya ini? *ngedumel lagi... entah ya rasa penasaran saya akhirnya kalah sama perut yang menggerutu*
Di sisi kanan kita bisa melihat jejeran nama yang berada di food corner ini. Steak yang kami mau rupanya bernama Hot Steak Pedas *intinya yang saya bahas ini ya steak-nya aja loh* Masuk ke dalam melewati beberapa food-stand yang sayangnya karena kami kepagian *eh kurang sore* jadi ada yang belum buka. Beberapa spot lain yang ada disini semisal Patin Bakar, Kue Cubit, Pangsit Mie HW, roti Maryam dan Ketan Susu Mas Brewok, Sate Kambing & Ayam Madurasa dsb. Ruang duduk yang lapang ditemani video musik yang asyik didengerin, saya kompakan memesan menu steak yang ngga pedess sama sekali *padahal ini spesialis pedas! hehe maaf deh lain kali...masih penasaran sama level pedesnya* Jadi kalau anda tidak mau pedas masih bisa pesan kok, karena mereka menyediakan 3 level: Original, Hot dan Extra Hot dengan variasi Crispy, Chicken, Beef, Sirloin, Tenderloin dan Seafood untuk steak dan Mushroom, BBQ dan Blackpepper untuk sauce (FUNNY FACT, ditulisnya Blackpaper loh, lol ^^)
Menunggu nggak pakai lama. Orderan minuman datang duluan termasuk pesanan seporsi nasi dan sate ayam yang aromanya -selalu- menggoda. Pesanan strawberry juice jadi pilihan yang pas. Not too sour or sweet enak betul membangunkan semangat. Rasa Steak-nya? Enak. *beneran enak?* Ini dilemanya, pengalaman menikmati steak sejenis -dalam artian tanpa merendahkan nominal harga ya- yang namanya enak artinya masih bisa dinikmati / dirasakan ya, meskipun saya harus setuju yang namanya harga memang berbicara. Sama seperti kita memasak/baking, makin mahal bahan bakunya ya makin enak rasanya. Soal minusnya, sedikit bertanya-tanya apa karena nggak pedas ya bumbunya jadi terasa kurang nendang? My choice of the day, Chicken Cordon Bleu-nya...Tebel! Pelayanan mas-masnya yang ramah dan cekatan serta sajian musik jadi poin plus disini bagi anda yang ingin bersantai sejenak melepaskan lelah, sekedar kongkow bersama teman sekaligus memuaskan rasa lapar. At last, a good wishes buat Oemah Opa deh semoga terus berkembang ke depannya. I got my steak, say cheese!
Mendengar namanya saja, mungkin tergelitik seperti saya. Oemah Opa kan berarti Rumah Opa alias Rumahnya Kakek/Eyang/Engkong gitu ya? Malahan dalam benak saya, mungkin ini cabang kafe yang di Malang itu? *emang ada? just info, saya pernah membaca ada kafe di Malang bernama Rumah Opa* Bangunannya bernuansa vintage juga nih? Semua menu-nya kesukaan ala engkong-engkong barangkali ya? Bahkan
Di sisi kanan kita bisa melihat jejeran nama yang berada di food corner ini. Steak yang kami mau rupanya bernama Hot Steak Pedas *intinya yang saya bahas ini ya steak-nya aja loh* Masuk ke dalam melewati beberapa food-stand yang sayangnya karena kami kepagian *eh kurang sore* jadi ada yang belum buka. Beberapa spot lain yang ada disini semisal Patin Bakar, Kue Cubit, Pangsit Mie HW, roti Maryam dan Ketan Susu Mas Brewok, Sate Kambing & Ayam Madurasa dsb. Ruang duduk yang lapang ditemani video musik yang asyik didengerin, saya kompakan memesan menu steak yang ngga pedess sama sekali *padahal ini spesialis pedas! hehe maaf deh lain kali...masih penasaran sama level pedesnya* Jadi kalau anda tidak mau pedas masih bisa pesan kok, karena mereka menyediakan 3 level: Original, Hot dan Extra Hot dengan variasi Crispy, Chicken, Beef, Sirloin, Tenderloin dan Seafood untuk steak dan Mushroom, BBQ dan Blackpepper untuk sauce (FUNNY FACT, ditulisnya Blackpaper loh, lol ^^)
Menunggu nggak pakai lama. Orderan minuman datang duluan termasuk pesanan seporsi nasi dan sate ayam yang aromanya -selalu- menggoda. Pesanan strawberry juice jadi pilihan yang pas. Not too sour or sweet enak betul membangunkan semangat. Rasa Steak-nya? Enak. *beneran enak?* Ini dilemanya, pengalaman menikmati steak sejenis -dalam artian tanpa merendahkan nominal harga ya- yang namanya enak artinya masih bisa dinikmati / dirasakan ya, meskipun saya harus setuju yang namanya harga memang berbicara. Sama seperti kita memasak/baking, makin mahal bahan bakunya ya makin enak rasanya. Soal minusnya, sedikit bertanya-tanya apa karena nggak pedas ya bumbunya jadi terasa kurang nendang? My choice of the day, Chicken Cordon Bleu-nya...Tebel! Pelayanan mas-masnya yang ramah dan cekatan serta sajian musik jadi poin plus disini bagi anda yang ingin bersantai sejenak melepaskan lelah, sekedar kongkow bersama teman sekaligus memuaskan rasa lapar. At last, a good wishes buat Oemah Opa deh semoga terus berkembang ke depannya. I got my steak, say cheese!
Oemah Opa
Jalan Raya Mulyosari 171 Surabaya
Open at 16.00 - 23.00 WIB
0 komentar:
Post a Comment