Mocca, sebuah rasa yang identik dengan percampuran rasa manisnya cokelat dan pahitnya kopi. Hmm... terbayang deh serunya. Nah kalau makanan sih, rasa yang enak itu berasal dari konsistensi yang tepat sehingga terasa lezat ya. Tapi bila berbicara tentang band berikut, hanya kesan manis-lah yang begitu melekat kepada band yang identik dengan gaya akustik dan berada di jalur indie pop ini. Suara vokalis yang renyah nan merdu, playful singing and instruments ditambah kesederhanaan menjadikan musik/lagu-lagu Mocca enak didengarkan. Kesederhanaan yang ditampilkan dengan sedikit nge-jazz, retro-sounds dan akustik inilah yang justru membuatnya tidak eneg atau terlalu manis.
Sebagai band senior yang terbentuk di Bandung di tahun 1997, nama Mocca memang tidak terlalu bergaung di dunia musik Indonesia dibandingkan band sejenis, bahkan bila disebutkan single hits-nya mungkin tidak banyak yang tahu. Tetapi Mocca ada, selain karena tidak membawakan musik yang mainstream atau komersil, Mocca memang konsisten berada di jalur indie pop, merilis album di bawah indi label serta lebih banyak membawakan lagu-lagu dengan lirik bahasa Inggris. Mengenai alasannya, agar memudahkan penyesuaian antara lirik dan warna lagu yang cenderung memiliki sentuhan swing jazz dan retro 60/70's. Walau tak terlalu bergaung di negeri sendiri, pamor Mocca justru melejit secara internasional dengan banyaknya undangan tampil bahkan sampai menggelar solo concert di beberapa negera seperti Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang hingga Italia. Beberapa lagunya juga turut digunakan sebagai soundtrack dalam beberapa judul drama Korea.
Terbentuknya Mocca tidak terlepas dari keinginan dua personilnya, Arina (vokalis dan hebatnya juga memainkan flute) dan Riko (gitar) membentuk band sekaligus menyanyikan lagu-lagu ciptaan sendiri. Bergabungnya dua personil lain, Toma (bass) dan Indra (drum) melengkapi perjalanan karir Mocca yang hingga kini telah menghasilkan 4 album studio MyDiary (2002), Friends (2004), mini album: Untuk Rena (2006) OST, Colours (2007) dan Home (2014) ditambah mini album serta soundtrack film. Yang menyenangkan, hingga kini formasi keempat personil-nya pun masih awet alias tidak ada pergantian. Hal yang mungkin lumrah dihadapi banyak band. Walau sepele, inilah yang menjadikan Mocca benar-benar terus menjaga orisinilitas dan karakter musiknya dalam sebuah keutuhan rasa.
4. Dear Diary
5. You
9. Hyper-Ballad
10. Sing
12. Let Me Go (collab. Pelle Carlberg)
13. Ode For The Love Ones
(please note it's worth buying the album legally to support the artist & music industry)
(please note it's worth buying the album legally to support the artist & music industry)
0 komentar:
Post a Comment